Mengenali Permasalahan Pada PC
Jika PC sering kali
menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error,
mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak
beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan
memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat
berfungsi kembali seperti sedia kala. Masalah atau kerusakan yang timbul
biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu: Masalah atau kerusakan
Hardware dan Software
Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan
menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat
Keras)
2. Kerusakan Pada Software (Perangkat
Lunak)
3.2.1. Kerusakan pada
Hardware
Masalah dengan
komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan
disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan
akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara
mengatasinya.
3.2.2. Kerusakan
Pada Power Supply
Gejala: Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di
monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak
berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi: Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan
steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol
on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika
sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan
silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi
karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel
power.
Masalah: Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak
ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas
power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.
Solusi: Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih
belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS
nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan
yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan: Jika
kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer
akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang
lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.
3.2.3Kerusakan Pada
Mother Board
Gejala: Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di
panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power
supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
Solusi: Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung
ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang
terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan
casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu
kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk,
floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan
Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang
menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa
Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya
apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada
tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi
ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang
terdapat di BIOS
Gejala: Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses
Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung
masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk
error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah
kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating
system not found”.
3.2.4 Kerusakan
Pada Harddisk
Solusi: Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah
longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan
apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati
harddisk rusak di controllernya.
Gejala: Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses
Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.
Solusi: Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi
dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada
Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi
dan lakukan langkah diatas
Gejala: harddisk bad sector?
Solusi: Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector
diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik
secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu
lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada
beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan
badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan
bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.
3.2.5 Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk
Gejala:
Jenis kerusakan yang
biasa ditemui:
1. Tidak terdeteksi di windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja.
(CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy
disk)
Solusi:
1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke
CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto.
Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada
kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud
(langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book “Metode
perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung
menjadi member perbaikankomputer.com
3.2.6 Masalah
BIOS
Gejala: Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi
Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi: Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis
Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan
jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda
tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di
buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah
di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan
kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus
dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya.
Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik
Posisinya.
Gejala: CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di
speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak
bermasalah.
Solusi: Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu
dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC,
Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak
terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi
penyebabnya. Silahkan anda periksa masalah tersebut.
3.2.7 Berikut
Pesan kesalahan BIOS
Bunyi kesalahan BIOS
biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari
jenis BIOS nya.
[AMI BIOS]
Beep 1x : RAM/Memory
tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 -
Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic
Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum
Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.
[AWARD BIOS]
Beep 1x Panjang :
RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek :
Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya
tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak
terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card
tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah
Gejala : Muncul Pesan
CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC
CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS
kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus
di Set ulang.
Solusi : Segera Ganti Batrey nya
Gejala : CPU yang
sering Hang?
Solusi : Ada
beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada
Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak,
Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak
stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat
lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut
Gejala: Komputer
sering tampil blue screen apa penyebabnya?
Solusi: Pesan Blue
Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa
dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang
ditampilkan.
Gejala: Komputer
jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi: Penyebab
komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk
terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk
dan memory, ada virus, harddisk badsector.
3.2.8. Kerusakan pada Software
Jika Windows XP rusak (corrupted)
dimana tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting, Kita dapat melakukan
perbaikan instalasi (Repair Installation) yang bekerja sebagaimana setting
(pengaturan) yang awal. Kemudian pastikan kunci mempunyai
kunci (SN) Windows XP yang valid.
Keseluruhan proses akan memakan waktu
kurang lebih 1/2 sampai 1 jam, tergantung spesifikasi komputer. Jika dimintai
password administrator, sebaiknya memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,
bukan yang pertama.
- Masukkan
CD Windows XP dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika
sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R. Ini akan memulai
perbaikan.
- Tekan
tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing
Agreement”
- Tekan
tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:WINDOWS
Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.
Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD dalam drivenya.
- Berikutnya
Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari
perbaikan, akan terlihat seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi
“Collecting Information, Dynamic Update, Preparing Installation, Installing
Windows, Finalizing Installation
- Kemudian
klik tombol Next
- Kemudian
diminta untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP yang valid.
- Normalnya
menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
- Kemudian
komputer akan restart.
- Kemudian
kita akan mempunyai layar yang sama sebagimana pengaktifan sistem ketika
instalasi normal.
- Register
jika menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai
3.2.9 NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak
ditemukan, lakukan:
- Masukkan
CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada
saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan
angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
Biasanya #1
- Pindahlah
ke drive CD Drive berada.
- Tulis:
CD i386
- Tulis:
expand ntkrnlmp.ex_ C:WindowsSystem32ntoskrnl.exe
- Jika
Windows XP terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan
CD dan ketikkan EXIT
- Selesai
3.2.10 HAL.DLL
Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika mendapatkan error
yang berhubungan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan file
BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).
Masukkan CD Windows XP dan booting dari
CD tersebut.
Pada saat muncul opsi R=Repair yang
pertama, tekan tombol R.
Tekan angka sesuai dengan lokasi
instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
Biasanya #1
- Tulis:
bootcfg /list
- Menampilkn
isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Tulis:
bootcfg /rebuild
- Memperbaiki
konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan
CD dan ketikkan EXIT
Direktori WINDOWSSYSTEM32CONFIG rusak atau hilang
Jika OS Windows XP
Anda terjadi error dengan tulisan :
“Windows could not start because the
following files is missing or corrupt
3.2.11 WINDOWSSYSTEM32CONFIGSYSTEM
or WINDOWSSYSTEM32CONFIGSOFTWARE”
- Masukkan
CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada
saat muncul osi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. Tekan angka sesuai dengn
lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
Biasanya #1
- Masukkan
password administrator jika diperlukan.
- Ketik:
cd windowssystem32config. Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya
kerusakan: ketik: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Selanjutnya
lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik:
copy windowsrepairsystem
- Ketik:
copy windowsrepairsoftware
- Keluarkan
CD dan ketikkan EXIT
3.2.12 NTLDR atau NTDETECT.COM tak
ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)
Jika mendapati error
bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:
3.2.13. Untuk partisi tipe FAT
Lakukan booting dari
disket Win98 dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk/akar
(root) C:
3.2.14Untuk
partisi tipe NTFS
- Masukkan
CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada
saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan
angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yng ingin diperbaiki yang sesuai.
Biasanya #1
- Masukkan
password administrator jika diperlukan.
- Masukkan
perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Ketik:
COPY X:i386NTLDR C:
- Ketik:
COPY X:i386NTDETECT.COM C:
- Keluarkan
CD Anda dan ketikkan EXIT
- Selesai
Langkah Pemeriksaan secara Umum
Secara fisik kerusakan pada komputer
dapat dideteksi dan perbaikan dengan cara cek dan temukan permasalahan dengan
melakukan pemeriksaan tiap perangkat dengan secara berurutan menurut urutan
Sistem kerjanya.
1. Urutan langkah-langkah memperbaiki PC
secara umum adalah:
a. Cek sambungan kabel power supply
utama dan kabel tegangan DC.
b. Cek sambungan kabel keyboard.
c. Cek sambungan kabel monitor dan kabel
daya monitor.
d. Cek konfigurasi setting CMOS
e. Cek sambungan kabel power dan kabel
data drive.
f. Cek semua daughter board atau card
yang terpasang pada slot I/O
g. Cek sambungan saklar reset
h. Cek posisi kunci keyboard
i. Cek semua IC yang terpasang
j. Cek disket boot di drive A
k. Cek sambungan speaker
Hidupkan computer, cek kipas power supply
jika berputar lakukan diagnosa berikut : POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara
otomatis akan memulainya dengan langkah diagnose yang dikenal dengan POST. POST
ini akan memeriksa dan menguji semua komponen komponen sistem. Jika saat POST
terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut
dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi
dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
- Kode
kesalahan dua sampai lima digit angka
- Pesan
kesalahan pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang
menunjukkan problemnya)
- Kode
beep suara beep berurutan
- Diagnosa
umum
- Diagnosa
ini meliputi : konfigurasi sistem, perubahan konfigurasi sistem, dan format
disk.
- Diagnosa
mencari dan memecahkan kerusakan
Diagnosa ini meliputi tiga kategori,
yaitu :
a) software (bad command or file
name, disk not ready, internal error, overflow)
b) configuration error code
(configuration too large for memory, 201 error - system unit, 601 parity chech
x)
c) system lockup.
Jika selama pengecekan dari setiap tahap
di atas ada kerusakan maka perbaiki dahulu kerusakan itu dengan cara mengganti
dengan yang baik.
2. Cara memilih peralatan bantu yang
tepat dalam memperbaiki PC adalah : pilih dan gunakan alat
ukur sesuai dengan fungsinya, misal untuk mengukur tegangan gunakan voltmeter,
untuk mengukur resistansi gunakan ohm meter, dan sejenisnya. Pilih peralatan
yang sesuai dengan objek, misal untuk melepas baut kembang gunakan obeng
kembang yang pas ukurannya, dan sejenisnya.
3. Cara mengidentifikasi kerusakan pada
motherboard adalah :
Dengan memakai voltmeter cek tegangan
+5V, +3,3V, +12V, -12V, -5V pada slot I/O jika tidak ada tegangan kemungkinan
kerusakan ada pada power supply atau konektor/soldiran/jalur pada motherboard
dan dengan memakai logic probe atau CRO cek signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV,
I/O CH RDY, I/O CH CHK, ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN pada slot I/O. Lihat cek
2 dan 3 pada jawaban A nomor 2, kemudian lakukan cek 4.
4. Power supply PC bekerja dengan baik,
jika :
Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas
akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai
voltmeter adalah seperti pada Table 8. Khusus untuk signal power good jika
diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi
mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
Tabel 8. Tegangan Output Power Supply
Jenis TX
ISA Systems : Multi-lead cable (all models) model 25 286
PC, XT, AT model 25 model 30 model 30 286
|
P1 (PS8 on AT) J7 P3 J7
1 power good † 1 power good †1 1 power
good † same as model 25
2 n.c. (AT, +5V) 2 ground 2 ground
3 +12 V 3 +12 V 3 +12 V
4 -12 V 4 -12 V 4 -12 V
5 ground 5 ground 5 ground
6 ground 6 ground 6 ground
7 ground
P2 (PS9 on AT) 8 ground P4 J14
1 ground 9 -5 V 1 ground 1 ground
2 ground 10 +5 V 2 ground 2 ground
3 -5 V 11 +5 V 3 -5 V 3 +5 V
4 +5 V 12 +5 V 4 +5 V 4 +5 V
5 +5 V 5 +5 V 5 +5 V
6 +5 V 6 +5 V
|
Note : Pn, Psn dan Jn adalah label
konektor pada system board.Pin 1 adalah pin paling samping pada unit system.
Untuk jenis ATX.
Jika saklar power dihidupkan atau kabel
daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan
memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan
pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai
kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur
dengan memakai voltmeter adalah seperti pada Table 9. Khusus untuk signal power
good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun
menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
Tabel 9. Tegangan Output Power Supply
Jenis ATX
Pin 1
|
Pin 2
|
Pin 3
|
Pin 4
|
Pin 5
|
Pin 6
|
Pin 7
|
Pin 8
|
Pin 9
|
Pin 10
|
3.3V
|
3.3V
|
Gnd
|
5V
|
Gnd
|
5V
|
Gnd
|
P_OK
|
5VSB
|
12V
|
Oran
|
Oran
|
Blk
|
Red
|
Blk
|
Red
|
Blk
|
Gray
|
Purp
|
Yell
|
Oran
|
Blue
|
Blk
|
Green
|
Blk
|
Blk
|
Blk
|
White
|
Red
|
Red
|
3.3V
|
-12V
|
Gnd
|
P_ON
|
Gnd
|
Gnd
|
Gnd
|
-5V
|
5V
|
5V
|
Pin 11
|
Pin 12
|
Pin 13
|
Pin 14
|
Pin 15
|
Pin 16
|
Pin 17
|
Pin 18
|
Pin 19
|
Pin 20
|
5. Dalam memperbaiki
PC hal yang perlu dilakukan adalah : melakukan perbaikan
sesuai dengan prosedur keselamatan kerja yang dianjurkan, menggunakan peralatan
dan alat ukur yang sesuai, mencatat spesifikasi hardware, mengamati gejala
kerusakan yang ada, mendiagnosa kerusakan sesuai dengan gejala yang ada,
menyusun dan melakukan langkah-langkah perbaikan, mengganti komponen yang rusak
sesuai dengan spesifikasinya, mencatat komponen yang diganti dan melaporkan
hasil perbaikan.
Memperbaiki Blue Screen Of Death
pada Komputer :
1. Periksa Kondisi
Komputer Secara Umum
Sebelum melakukan troubleshooting
lebih lanjut, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memeriksa kondisi
komputer secara umum, diantaranya adalah :
· Periksa
kebersihan didalam Casing CPU. Bersihkan debu dan kotoran lainnya bisa denga
kuas dan vacuum cleaner, bila perlu siapkan electrical contact cleaner untuk
membersihkan Motherboard.
· Periksa
kondisi suhu tiap-tiap komponen seperti Power Supply ( pastikan fan berputar
secara normal), VGA Card dan Heatsink Processor.
· Pastikan
berbagai komponen (seperti RAM, VGA Card, konektor IDE / SATA, konektor Power
Supply, dll) sudah terpasang dengan benar, untuk memastikannya bisa
dengan mencabut dan memasangnya kembali.
· Bila
Anda baru saja memasang komponen hardware baru (misal VGA Card), cabut aja dulu
dan coba jalankan komputer kali aja peyebab BlueScreen dari kompone
tersebut.
2. Gunakan Mode “Safe
Mode “
Langkah selanjutnya adalah menjalankan
Windows dalam Mode "Safe Mode" yang merupakan salah satu
pilihan pada menu Advance
Boot Option Windows XP, yaitu dengan menekan berulang-ulang
tombol F8 pada saat sistem akan melakukan startup. Setelah Windows
berhasil masuk ke Safe Mode, lakukan beberapa troubleshooting berikut:
· Bersihkan
hardisk dari antivirus, mallware & spyware dengan cara menjalankan program
virus scanner , misalnya Norman Anti Mallware.
· Uninstall
Driver yang bermasalah, caranya dengan masuk ke jendela Computer Management
klik Device Manager dan carilah komponen yang ada tanda serunya, atau driver
komponen yang baru saja diinstall atau diupdate.
· Bila
perlu uninstall dulu program antivirus yang terpasang, bila kondisi kondisi
komputer sudah normal bisa diinstall lagi dan pastikan database engine-ya
selalu up to date.
· Kita
juga bisa menggunakan utility “System Restore” untuk
mengembalikan setingan computer ke kondisi sebelumnya. Caranya klik Start,
All Program , Accessories, System Tools, System Restore.
3. Periksa
Kondisi Hardisk
· Kondisi
hardisk yang bad juga bisa mengakibatkan terjadinya BlueScreen, oleh karena itu
periksa kondisi hardisk dengan menjalankan perintah CHKDSK. Jalankan juga
program Defragmentasi Hardisk untuk memastikan hardisk bekerja secara optimal.
4. Periksa Kondisi
Memori / RAM
· Periksa
kondisi Memori / RAM, pastikan telah terpasang dengan benar, dan jalankan
program utuk memeriksa kondisi Memori misalnya “Windows Memory Diagnostic”.
5. Repair Sistem
Operasi Windows.
· Adakalanya
BlueScreen terjadi karena ada beberapa file Windows yang corrupt, untuk
mengatasinya cara yang paling gampang adalah dengan melakukan
Repair pada sistem operasi Windows kesayangan Anda tersebut.
6. Gunakanlah Tools
untuk menganalisa Penyebab Terjadinya BlueScreen.
· Carilah
Dump File pada hardisk komputer yang mengalami BlueScreen, biasanya di
C:\WINDOWS\Minidump lalu copy ke komputer kita dan jalankan aplikasi WhoCrashed
atau BlueScreenView untuk mencari
peyebab BlueScreen.
Comments
Post a Comment